cinta segitiga itu biasa, cinta banyak cabang mungkin beberapa
nah masalahnya adalah siapa pelakubdan siapa korban? karena terkadang kita terlalu merasa sebagai korban sampe ga ngerasa kalo kita juga pelaku kan dear
oke, saya mengistilahkan disini sebagai bermain layang-layang, kenapa begitu? layang-layang itubcara mainnya dilepas, diterbangkan, jauhhh membumbung tinggi, diikat, dilihat dari jauh, dan sewaktu-waktu bisa lepas gitu aja, layang-layang memang hanya sekedar mainan, dan terus bernama sebuah permainan :)
jika diselingkuhi itu menjadi momok setiap pasangan, maka ketidakjelasan status mungkin perlu disebut sebagai neraka. Kenapa begitu? karena untuk berontak kita tidak punya hak, dan terlalu sakit buat ga berontak kan? nah lo gimana
pada awalnya saya berfikir, untuk mendapatkan respon yang jelas, seharusnyalah kita memberi stimulus yang tepat, namun kenyataan berkata lain, apalagi kalo udah kejedot sama istilah "baik ke semua orang" , seringkali kata2 ini jadi alibi (menurut saya), alibi untuk tebar jaring
sana kemari.
sah sah saja dear menebar banyak kail untuk mengharapkan banyak tangkapan yang diperoleh, tapi tentu ada SOP (standard operation procedure) heuheuheu.. biar ga ada yang tersakiti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar