Selasa, 02 Oktober 2012

sebagian yang tidak kunjung hilang dari ingatan

katakanlah saja tempat itu penjara suci
saya menghabiskan masa 3 tahun SMA disana, ditempat itu, dengan sukarela (karena yg lainnya rata2 dipaksa) syukurlah saya masih termasuk rata2, saya menamatkan SMA dalam 3 tahun, tidak kurang tidak lebih

betapa tidak, hidup saya yang dari dulu memang random, makin random dengan keinginan mendadak yang saya utarakan ke bapak (karena ibu saya sdh meninggal) setelah hari kelulusan SMP, saya ingin melanjutkan SMA di penjara suci

maka (once more) bondo nekat, saya mendaftar ditemani kakak kandung saya. penuh perjuangan pemirsah, ga seperti dugaan saya awalnya, karena ternyata SMA yg saya idamkan adalah sekolah idaman bagi ratusan  lulusan SMP lainnya se Indonesia Raya

dengan penuh keluguan ala anak sekolah umum, saya menjawab tiap pertanyaan dengan penuh tanggung jawab (apacobak) yang kadang disambut senyuman dan cekikikan para penguji. tanpa disangka tanpa dinyana, saya LOLOS . bukan, tentu bukan karena saya terlampau pintar, tapi hoki saya rada diatas rata2 *takabur*

saya pun pulang kampung cuma buat menyiapkan keperluan tinggal di asrama. saya tiba2 merasa seperti pengantin baru, gimana ga ngerasa kayak pengantin baru, keperluan saya udah kayak keperluan orang baru berumah tangga, mulai sprei, alat makan, cadangan makanan, ember, sabun cuci, dll

oke oke fokus ndra ceritanya,
jadi readers, disana itu ya (penjara suci) itu jangan bayangin kalian bisa dengerin musik, baca komik seenak udel, gabisaaa!! tentu gabisa!!

disana dilarang keras membawa elektronik, bacaan seperti komik itu haram hukumnya

saya kasi bocoran dikit yak seputar jadwal disana, bangun jam 4 pagi,mandi, jamaah, diniyah pagi, siap2 berangkat sekolah (jgn lupa mampir beli nasi bungkus buat sarapan), yg ga sempet mandi halal kok berangkat sekolah, mandinya diundur jam istirahat aja, kebetulan sekolah saya full day school, kami sekolah sampe jam 4 sore, habis gitu lanjut pulang ke asrama,mandi, jamaah, diniyah malam, n musyawarah (belajar bersama), setelah serentetan itu selese dijabanin, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dear, tapi entah kenapa semua itu ga bikin saya capek, justru saya menemukan kedamaian  yang gabisa dibandingin harganya *serius

banyak kekerabatan saya jalin semasa disana, banyak orang asing yang pada akhirnya aku anggap sebagai saudara, banyak orang yang membantu mempermudah kehidupan disana, contohnya ibu2 di kantin, ibu cuci, dll

lalu apa yang saya dapat dari penjara suci?
selain saya sekarang jadi mengerti arti Ahad itu bukan cuma minggu, tapi ahad itu Esa :)
saya jadi belajar mandiri, saking mandirinya, saya lebih memilih tinggal jauh dari rumah seperti sekarang ini dibanding bergantung kepada orang tua heuheu..

tentu kekerabatan yang saya miliki dengan saudara saya di penjara suci tidak main2 dan tidak tergantikan, mereka semua berpencar diseluruh penjuru Indonesia, mereka nyata, mereka melengkapi, mereka berarti :)

jangan takut ya dear buat terjerumu di penjara suci, disana menentramkan, mendamaikan, hidup samasekali dibuat berbeda :)

now or never, saya memilih NOW kala itu, that's all


Tidak ada komentar:

Posting Komentar